KEDUDUKAN SAKSI KORBAN SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PEMBUKTIAN KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)

Emei Dwinanarhati, Setiamandani (2012) KEDUDUKAN SAKSI KORBAN SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PEMBUKTIAN KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT). Darkah Media, Malang. ISBN 978-602-96-331-1-5 (In Press)

[img]
Preview
Text
BUKU KEDUDUKAN SAKSI KORBAN.pdf - Published Version

Download (490kB) | Preview

Abstract

Fenomena yang terjadi dalam kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ibarat gunung es yang belum bisa menggambarkan secara keseluruhan dari fenomena KDRT yang terjadi di masyarakat. Sejak Undang-undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) disahkan ternyata tidak bisa menjamin para korban untuk mencari keadilan terutama mengenai pembuktian dalam kasus-kasus KDRT. Kedudukan saksi korban yang merupakan satu-satunya saksi dalam kasus KDRT sebagai kasus domestik mempunyai keutamaan tanpa ada keharusan saksi lain. Sehingga tujuan dan maksud yang tertuang dalam UU PKDRT bisa menjerat pelaku dengan bukti-bukti yang ada. Akan tetapi pada praktek dilapangan, banyak aparat penegak hukum yang masih berbeda pendapat satu sama lain dikarenakan alat-alat bukti yang diminta oleh UU PKDRT bertentangan dengan Kitab Undang undang Hukum Acara Pidana. Sehingga meskipun UU PKDRT merupakan lex spesialis tetapi banyak aparat hukum yang masih mengacu pada KUHAP.

Item Type: Book
Subjects: I Ilmu Sosial > HQ The family. Marriage. Woman
Depositing User: Emei Dwinanarhati Setiamandani
Date Deposited: 04 Jul 2018 03:43
Last Modified: 12 Nov 2019 04:57
URI: http://repository.unitri.ac.id/id/eprint/140

Actions (login required)

View Item View Item