Hasil cek Similarity Jurnal Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura

Zainol, Arifin Hasil cek Similarity Jurnal Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura. Jurnal Didaktida FKIP Universitas Islam madura, Pamekasan.

[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
01.png

Download (183kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
02.png

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
03.png

Download (215kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
04-min.png

Download (104kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
05-min.png

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
06.png

Download (203kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
07.png

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
08-min.png

Download (90kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
09-min.png

Download (99kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
10.png

Download (203kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
11.png

Download (195kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
12-min.png

Download (105kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
13.png

Download (195kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
15.png

Download (182kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
16-min.png

Download (27kB) | Preview
[img]
Preview
Image (Identifikasi dan Mikanisme Jaringan Sosial Ekonomi Nelayan Purcine Saine desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura)
14-min.png

Download (102kB) | Preview
Official URL: http://repository.unitri.ac.id/id/eprint/287

Abstract

Jaringan sosial dalam sistem produksi nelayan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu kegiatan penyediaan alat-alat produksi, pemeliharaan alat-alat produksi dan aktifitas produksi nelayan. Alat-alat produksi seperti perahu, jaring, mesin, wadah-wadah dan alat-alat lainnya disediakan oleh nelayan itu sendiri. Alat-alat tersebut pada umumnya dibeli dari pihak lain. Nelayan harus menyediakan modal uang untuk membeli peralatan tersebut. Memang, modal uang tidak selamanya berasal dari uang milik sendiri tetapi berupa pula uang pinjaman. Nelayan menjalin hubungan dengan Pihak utama yang menjadi penyedia modal yaitu pengepul dan koperasi. Aktifitas produksi dalam hal melaut nelayan bekerjasama dengan ABK dalam posisi ini nelayan lebih dominan. Dalam proses rekrutmen ABK, jaringan kekerabatan, ketetanggan, dan pertemanan turut berperan. Biasanya juragan akan menempatkan kerabat-kerabat mereka yang sudah berpengalaman pada kedudukan strategis dalam tugas-tugas di perahu. Demikian juga pendega-pendega tersebut masih bertetangga dengan juragan.diharapkan tidak mengendurkan semangat dan displin bekerjanya. Pada dasarnya pemanfaatan jaringan kekerabatan, ketetanggan, dan pertemanan dalam rekrutmen tenaga kerja adalah untuk mengamankan operasi perahu sehingga bisa mewujudkan kepentingan bersama yang tidak merasa saling dirugikan. Jaringan sosial dalam sistem distribusi pemasaran, sistem distribusi yang dimaksudkan adalah sistem penjualan dart hasil ikan yang diperoleh nelayan. Sistem distribusi dapat dilihat melalui dua kegiatan yaitu kegiatan pengangkutan dan penjualan/pelelangan ikan. Kegiatan pengangkutan adalah kegiatan penanganan ikan yang dilakukan sejak tibanya atau kembalinya nelayan dari kegiatan menangkap ikan hingga ikan tersebut berada di tempat penjualan ikan, yaitu tempat pelelangan ikan (TPI) atau pihak konsumen. Kegiatan distribusi ini juga dikenal sebagai kegiatan pemasaran. Secara umum, pihak yang terlibat dengan nelayan dalam sistem distribusi atau pemasaran ikan ini adaiah jasa angkut (manol), pihak keamanan, pihak TPI/Koperasi, pengepul dan pedagang. Setelah kegiatan menangkap selesai dan sampai di darat, nelayan tidak langsung menjual ikan hasil tangkapannya tetapi nelayan menjalin hubungan dengan pengepul untuk menjualkan hasil tangkapannya melalui proses lelang, karena nelayan tidak memiliki akses untuk menjual ikan di TPI. Sedangkan sistem bagi hasil perahu purseine adalah sistem bagi 2 (maron). Dalam sistem maron pemeliharaan dan kerusakan perahu, purse seine, mesin dan kebutuhan bahan bakar sepenuhnya menjadi tanggungan juragan darat. ABK tidak dibebani tanggung jawab apapun kecuali mengoperasikan perahu yang sudah dalam keadaan siap pakai. Nelayan purse seine melakukan pembagian hasii atau biasa disebut totalan kepada ABK apabila nelayan sudah meiakukan 3-4 kali trip atau melaut. Dari hasil penerimaan akan dipotong untuk biaya operasional perahu, lawuhan sebesar 10% untuk dibagi ke semua ABK, pembayaran manol @ Rp. 4.000/keranjang, restribusi 3% untuk TPI, 10 % untuk pengepul sebagai komisi menjualkan ikan di TPI. Setelah semua potongan telah dilakukan maka nelayan/pemilik perahu melakukan bagi hasil maron (50% : 50%) antara nelayan pemilik perahu dan ABK. Dari 24 orang ABK nantinya akan dibagi sesuai peran masing-masing seperti juragan laut 3 bagian, pemantau ikan 2 bagian, penebar umpan 2 bagian, penarik pemberat 2 bagian, bocahan 1 bagian. Sistem bagi hasil yang berlaku di kalangan nelayan purseine di Pasongsongan dapat diterima dengan baik oleh semua pihak sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: Zainol Arifin
Date Deposited: 12 Oct 2019 04:51
Last Modified: 14 Oct 2019 06:46
URI: http://repository.unitri.ac.id/id/eprint/651

Actions (login required)

View Item View Item