Arifin, Zainol and Suyani, Ida Sugeng (2022) Similarity Tingkat Penyerapan Pemberian Organik Kotoran Kelinci Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Jagung Madura. Cemara (Cendikiawan Madura), 19 (2). pp. 131-142. ISSN 2087-3484
|
Text
TINGKAT PENYERAPAN PEMBERIAN ORGANIK KOTORAN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MADURA.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Tanaman jagung diguanakan untuk kebutuhan makanan baik lokal maupun nasional serta bahan dengan penggunaan pakan hewan terutama daun dan pohonnya serta memiliki ciri khas yang bernilai terhadap upaya peningkatan ekonomi . Sisi lain yang dapat digunakan adalah dengan dilakukan untuk penyerapan unsur yang dapat meningkatkan produksi tanaman jagung di Madura yakni dengan memberikan kotoran sapi atau kambing yang diberi nama. Pupuk organik yang bahannya dari ternak terdiri atas pupuk organik padat yaitu kotoran padat dan cair (feses) dan digunakan dalam pemilhan yang bisa diserap yaitu pupuk organik kotoran dari kelinci. Organik kotoran kelinci sangat berpotensial untuk diajukan sebagai organik karena kandungan unsur haranya sangat tinggi dari bahan kotoran ternak lainnya, diistilahkan dengan Unsur hara : (10 – 12%), Phospor (2,20 2,76%), Kalium (1,86%), Calsium (2,08%) dan memberikan unsur hara besar dan kecil yang dimanfaatkan tumbuhan juga mengandung hormon tumbuh yang bisa memberikan rangsangan tumbuhnya suatu tanaman. Research ini memberikan konsep untuk mengetahui pengaruh organik kotoran kelinci terhadap penyerapan dan prouksi beberapa varietas jagung Madura. Penelitian diatur dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 12 treatmen, yaitu faktor pertama terdiri dari pupuk kotoran kelinci 5 ton/ha; 10 ton/ha; 15 ton/ha; 20 ton/ha. Faktor kedua terdiri dari komoditas jagung Mandhing; Luk-Guluk; Talangoh. Dari research diketahui dalam penentuan organik kelinci memiliki peran nyata terhadap masa waktu berbunga betina sebesar 40,08 hst, berat jagung tanpa kelobot ukuran 3,48 g dan berat pipilan kering sebesar 2,50 g. Pada penerapan komoditas jagung lokal Luk-Guluk memiliki peran nyata pada masa waktu keluar bunga betina dengan ukuran 39,68 hst. Interpretasi organik kelinci 5 ton/ha dan komoditas jagung unggulan talangoh dalam pengukuran umur keluar bunga betina ukuran 40,89 hst.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | Zainol Arifin |
Date Deposited: | 02 Jul 2023 22:37 |
Last Modified: | 02 Jul 2023 22:37 |
URI: | http://repository.unitri.ac.id/id/eprint/3005 |
Actions (login required)
View Item |