The Phenomenon of Fans, Social Media, and Modern Campursari Music in Popular Culture

Qorib, Fathul and Dewi, Sulih Indra The Phenomenon of Fans, Social Media, and Modern Campursari Music in Popular Culture. Pekommas.

[img]
Preview
Text
SobatAmbyarThePhenomenonofFansSocialMediaandModernCampursariMusicinPopularCulture-2-11.pdf

Download (646kB) | Preview

Abstract

The popularity of the local Javanese music "Dangdut Campursari" increased dramatically from 2019 to 2020. Didi Kempot, nicknamed the God Father of Broken Heart, is a new phenomenon in Javanese music. This research wants to see how the modern Campursari dangdut lovers "Sobat Ambyar" describe the identity of their community and see this phenomenon from the perspective of popular culture, which includes trends, adaptability, and pop music consumerism. This research documented Sobat Ambyar's chat on social media and managed and conducted in-depth interviews with the Instagram fanbase admin @sobatambyar. This study indicated that Sobat Ambyar identifies themselves with the feelings, attitudes, and emotions of the songs sung by Didi Kempot. These identities tend to be sad, and they are proud of that sadness. Campursari has become a commodity for industry and is popularized through modern culture, simulated, and marketed. Based on these findings, this study suggests that Sobat Ambyar remains authentic to counter mass culture that the younger generation is not aware. Abstrak-Popularitas musik lokal Jawa "Dangdut Campursari" meningkat drastis dari tahun 2019 hingga 2020. Didi Kempot yang dijuluki Dewa Bapak Patah Hati merupakan fenomena baru dalam musik Jawa. Penelitian ini ingin melihat bagaimana para pecinta dangdut campursari modern "Sobat Ambyar" menggambarkan identitas komunitasnya dan melihat fenomena ini dari perspektif budaya populer, yang meliputi tren, kemampuan beradaptasi, dan konsumerisme musik pop. Penelitian ini mendokumentasikan obrolan Sobat Ambyar di media sosial dan mengelola serta melakukan wawancara mendalam dengan admin fanbase Instagram @sobatambyar. Penelitian ini menunjukkan bahwa Sobat Ambyar mengidentifikasi diri dengan perasaan, sikap, dan emosi dari lagu-lagu yang dibawakan oleh Didi Kempot. Identitas ini cenderung sedih, dan mereka bangga dengan kesedihan itu. Campursari telah menjadi komoditas industri dan dipopulerkan melalui budaya modern, disimulasikan, dan dipasarkan. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menunjukkan bahwa Sobat Ambyar tetap otentik untuk melawan budaya massa yang tidak disadari oleh generasi muda.

Item Type: Article
Subjects: I Ilmu Sosial > I Ilmu Sosial (General)
Depositing User: Mr Fathul Qorib
Date Deposited: 20 Apr 2022 13:47
Last Modified: 20 Apr 2022 13:47
URI: http://repository.unitri.ac.id/id/eprint/2574

Actions (login required)

View Item View Item