Zainol, Arifin (2017) Similarity Pengaruh Sistem Pengendalian Gulma Terhadap Pertumbuhan Awal Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Folium, Malang.
|
Text
tebu zainol anyar 17%.pdf Download (120kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh gulma terhadap pertumbuhan awal tanaman tebu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Barurambat Timur Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan yang berada pada ketinggian 4 m diatas permukaan laut dengan jenis tanah Inceptisol dan suhu rata-rata 28-30 oC serta pH 6.5-7.0. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juli sampai bulan September 2013 pertumbuhan awal tanaman tebu.Percobaab yang digunakan dalam penelitian ini adalah Percobaan faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah waktu pengendalian (W) yang terdiri 5 macam yaitu: W1 = Umur 5 dan 20 HST, W2 = Umur 5 dan 35 HST, W3 = Umur 20 dan 35 HST, W4 = Umur 20 dan 50 HST, dan W5 = Umur 5, 20 dan 35 HST. Faktor kedua adalah cara pengendalian gulma (C) yang terdiri dari 2 macam yaitu: C1 = Cara manual dan C2 = Menggunakan herbisida,Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan waktu dengan cara pengendalian gulma menunjukkan tidak memberikan interaksi yang tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan (jumlah anakan, panjang tanaman induk, panjang anakan, luas daun, berat basah batang induk dan berat basah anakan). Perlakuan waktu pengendalian gulma berpengaruh nyata hanya pada parameter pengamatan luas daun pada pengamatan umur 10 Minggu setelah tanam (MST), Waktu pengendalian gulma 5 dan 20 HST (W1) menghasilkan daun terluas (387,14 cm²) walaupun tidak berbeda dibandingkan perlakuan W2, W3 dan W5. Perlakuan cara pengendalian gulma berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman induk pada pengamatan umur 4, 6, 8 dan 10 MST, diameter batang induk pada pengamatan umur ke 6, 8 dan 10 MST, luas daun pada pengamatan umur ke 6, 8 dan 10 MST, serta para parameter berat basah anakan.Cara pengendalian manual (C1) menghasilkan pertumbuhan tanaman tebu yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan cara kimiawi (C2) atau menggunakan herbisida.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | Zainol Arifin |
Date Deposited: | 22 Apr 2020 06:54 |
Last Modified: | 22 Apr 2020 06:54 |
URI: | http://repository.unitri.ac.id/id/eprint/1050 |
Actions (login required)
View Item |